Kamis, 22 September 2016

Praktek Sederhana Membangun Keluarga Sakinah

membangun keluarga sakinah

Mempunyai pasangan hidup (suami istri) yang saling mengerti sehingga terwujud keluarga yang sakinah adalah dambaan semua orang. Namun terkadang dalam mengarungi biduk rumah tangga selalu saja ada ombak bahkan padai yang datang menghamtam, hingga mempunyai “perahu” tersebut ikut gunjang. Sebagian ada yang mampu bertahan dan meneruskan “perjalanan” namun tidak sedikit yang harus ‘kandas” ditengah jalan dan mengakhiri hubungan. Perceraian tidak dilarang, namun perlu diketahui, Allah Swt sangat membenci jalan ini.

Lantaran itu adalah sebuah jalan yang sangat di benci Allah Swt sudah tentu jika setiap pasangan suami istri berusaha menghindarinya. Untuk menjaga terus keutuhan bahtera rumah tangga memang tidak mudah dan membutuhkan beberapa kiat. Salah satunya dengan selalu menjunjung tinggi tiga nilai dalam pernikahan sebagai berikut:

Sabar

Kesabaran adalah salah satu kunci dalam membina dan merajut bahtera rumah tangga. Kesabaran juga merupakan alat agar memiliki gaya hidup yang sehat. Dalam kehidupan rumah tangga sepatutnya, sebagai sepasang suami dan istri, saling sabar menghadapi emosi satu sama lain atau menghadapi kendala kehidupan yang menerpa. Karena, dengan bersabar, menuntun kita lebih dekat dengan Allah Swt. Seperti firman Allah dalam ayat suci Al-Quran Surat Al Ashr ayat 1 sampai 3,

“Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal salih dan nasehat menasehati supaya menaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.”

Kesabaran minimal harus dimiliki sejak kedua insan mengikrarkan untuk saling mencintai dikala suka maupun duka (awal pernikahan) hingga Allah Swt memisahkan satu diantaranya secara makruf (kematian). Dengan demikian sikap sabar tidak ada batasnya.

Fleksibel

Banyak pasangan yang sering mengalami perdebatan sengit dan akhirnya meledak bagai bom waktu yang berakhir perceraian. Hal ini diakibatkan oleh pasangan yang tak pernah mau mengalah satu sama lain. Tak saling memaklumi perbedaan masing-masing. Sepanjang bukan masalah prinsip utama dalam meneguhkan akidah maka mempertahankan argument bukanlah sebuah kemutlakan sikap. Memikirkan yang lebih utama dengan menghargai pasangan masing-masing adalah jalan terbaik.

Adil

Ketika pasangan suami istri tengah bertengkar mereka cenderung tidak adil dengan pasangan. Allah Swt menyatakan dalam Al-Quran untuk berlaku tidak adil dalam keadaan apa pun bahkan kepada musuh. Jangan pernah mengatakan “Kamu tidak pernah” dan “selalu” pada perbuatan yang buruk. Dalam Al-Quran Allah berfirman:

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebijakan, memberi kepada kamu kerabat, dan Allah  melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran." (QS. An-Nahl: 90)

Adil dalam menyelesaikan perbedaan adalah bagaimana suami istri bisa melihat dan menempatkan persoalan tersebut secara proporsional. Hendaknya suami istri tidak mengedepankan ego masing-masing serta enggal menerima masukan dari pasangan hidup.


EmoticonEmoticon